Banda Aceh: Prof. DR. TB Massa Djafar, seorang akademisi terkemuka yang sebelumnya telah menyatakan pencalonannya sebagai Gubernur Aceh, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kontestasi Pilkada Aceh 2024. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang berkaitan dengan situasi politik saat ini, yang dinilainya tidak memungkinkan untuk melanjutkan langkah tersebut.
Dalam surat pernyataannya yang dikeluarkan pada 16 Agustus 2024, Prof. DR. TB Massa Djafar menjelaskan bahwa niatnya untuk maju dalam pemilihan gubernur adalah sebuah amanah moral yang ia emban dengan penuh tanggung jawab. Ia merasa terpanggil untuk memperjuangkan kemaslahatan masyarakat Aceh melalui jalur kepemimpinan.
Namun, Prof. DR. TB Massa Djafar menyoroti bahwa situasi politik yang semakin transaksional dan memerlukan biaya yang tidak masuk akal menjadi salah satu alasan utama di balik keputusannya. Ia juga mengkritik kurangnya transparansi dalam proses penentuan calon di internal partai politik, yang menurutnya telah merusak nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.
Selain itu, Prof. DR. TB Massa Djafar mengungkapkan kekecewaannya terhadap partai-partai politik yang tidak memberikan informasi yang jelas mengenai status pencalonannya. Ia merasa bahwa sikap pimpinan partai yang tidak menghormati etika politik ini merupakan langkah mundur dalam upaya memperkuat demokrasi di Aceh.
Dalam pandangannya, menjadi seorang pemimpin bukan hanya soal ambisi kekuasaan, tetapi juga tentang tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, ia menilai bahwa situasi politik saat ini tidak kondusif untuk melanjutkan pencalonan, dan demi kebaikan bersama, ia memutuskan untuk mundur dari kontestasi.
Dengan waktu yang semakin sempit dan persiapan yang terbatas, Prof. DR. TB Massa Djafar merasa bahwa langkah terbaik adalah menarik diri dari pencalonan melalui partai politik. Ia berharap keputusan ini dapat dipahami sebagai bentuk tanggung jawab pribadi dan bukan sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap aspirasi masyarakat.
Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada tim sukses dan para pendukung yang telah memberikan dukungan selama proses pencalonan. Ia meminta maaf atas keputusan yang diambil, dan menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan manfaat dan mudarat, serta demi menjaga prinsip-prinsip demokrasi yang luhur.
Prof. DR. TB Massa Djafar juga mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat demokrasi dan etika politik, serta tetap berjuang demi kemajuan Aceh. Keputusan ini, menurutnya, bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi langkah awal untuk terus mengabdi dalam bentuk lain yang tidak kalah penting.