Kutacane, Akurat News | Desa pulolatong kecamatan babussalam kabupaten aceh tenggara yang terletak di seputaran kota Kuta cane menjadi sorotan setelah di temukan adanya indikasi keberadaan sekolah TK ( PAUD) atau pendidikan anak usia dini yang di duga fiktif.
Sekolah TK ( PAUD) tersebut di sinyalir tidak berjalan sesuai dengan dana desa yang telah di salurkan untuk memfasilitasi pendidikan di daerah pedesaan karna untuk pendidikan di desa desa agar masyarakat memudahkan untuk anak anak nya melanjutkan ke sekolah dasar.. Karna dengan adanya tk (PAUD) di desa dapat meringankan biaya sekolah.
Pembangunan TK(PAUD) di desa pulolatong kec. Babussalam kabupaten aceh tenggara yang di duga fiktif ini sudah terjadi 3 tahun berturut turut semenjak tahun 2022- 2024 sementara laporan (lpj) untuk dana tersebut menunjukkan adanya dugaan kesalahan alokasi dana desa untuk keperluan TK(PAUD) hal ini atas dugaan keterlibatan oknum kepala desa pulolatong dalam praktek korupsi yang merugikan negara.
Anggaran yg di alokasikan aparatur desa tersebut berkisar dari tahun 2022 di alokasikan dana pada tahap dua sebesar RP. 3000.000 untuk keperluan operasional.. Honor pengajar dan pakaian seragam. Pada tahap ke tiga juga dianggarkan rp. 3000.000 juga untuk keperluan operasional, honor pengajar juga keperluan pakaian seragam.
Pada tahun 2023 dana yang di cairkan juga rp. 3000.000 itu pun untuk keperluan yang sama dengan yang diatas, tapi pada tahun 2024 ini ada perbedaan dana nya sebesar rp. 5000.000 itu pun sama untuk operasional honor tenaga pengajar dan juga untuk pakaian seragam tapi untuk tahap kedua pemerintah desa pulolatong belum melaporkan realisasi dana desa, melalui aplikasi omspan kemerkeu.
Jadi jumlah dana dari tahun 2022- 2024 berkisar Rp. 14000.000.(empat belas juta rupiah) dana yang tidak jelas kemana sudah di salurkan untuk keperluan sekolah TK(PAUD) di desa pulolatong tersebut.
Pihak media ketika mendatangi penghulu desa pulolatong edi evi heri sinulingga kira kira (31) pada hari rabu malam (6/10) memberikan jawaban kalau TK (PAUD) tersebut ada, kepala desa tersebut menunjuk kan salah satu TK(PAUD) yang ada di desa tersebut yang bernama yayasan TK(PAUD) Laisa. Yayasan tersebut sudah bekerjasama dengan pihak pengurus yayasan tersebut kata nya pada media.
Sementara sebelum pihak media mendatangi kepala desa tersebut sudah ada kompirmasi dengan pihak yayasan melalui via tlp bahwa yang punya yayasan bernama Vina tersebut tidak pernah bekerja sama dengan aparat desa.. Karna yayasan TK (PAUD) Laisa kepunyaan pribadi bukan kerja sama dengan desa ujar yang mempunyai yayasan pada media.
Hal ini benar kalau aparat desa tersebut tidak dapat menunjuk kan TK desa, karna adanya TK ( PAUD) di desa pulolatong tersebut membuat kepala desa dengan mudah dapat mengelabui aparatur negara karna tidak dapat menunjukkan dimana lokasi sekolah tingkat TK tersebut pada media.
Dengan adanya dugaan korupsi oleh oknum aparatur desa pulolatong tersebut di harapkan kepada pihak yang berwenang untuk memberikan peringatan dan tindakan kepada aparatur desa agar kasus ini segera di investigasi lebih lanjut apakah benar kalau aparatur desa tersebut korupsi, tindakan ini demi kebaikan anak anak desa yang masi perlu pendidikan di waktu dini.. Karna TK (PAUD) desa lah yang mampu untuk masyarakat yang pada umumnya kurang mampu.
Mohon kepada pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas kasus dugaan dana desa yang di sinyalir fiktif tersebut supaya masyarakat bisa merasakan adanya pemberantasan korupsi di desanya.
Media berharap agar pihak kajari untuk menyelidiki apakah benar dana untuk TK tersebut fiktif jadi usut tuntas dana desa. Media. (SIMA)