Banda Aceh – Departemen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh menandatangani Implementation Agreement (IA) dan menyepakati program kerjasama dengan Departemen Geografi Universitas Malaya Malaysia (UM).
Pertemuan penandatanganan kerjasama ini berlangsung di ruang Teleconference FKIP pada 8 Agustus 2024, dihadiri oleh delegasi dari fakulti/Departemen Geografi Universiti Malaya (UM), Dekan, Wakil Dekan FKIP USK, Ketua Departemen, para dosen, dan mahasiswa pendidikan geografi FKIP.
Momerandum of Agreement (MoA) itu dilaksana antara FKIP dan FASS UM, kemudian penandatanganan IA antara Jurusan Pendidikan Geografi dan Department of Geography UM.
Kesepakatan kerjasama ini dilatarbelakangi keinginan kuat Departemen Pendidikan Geografi untuk terus meningkatkan mutu dan jejaring kolaborasi internasional dengan universitas terkemuka lain di berbagai negara. Universitas Malaya (UM) adalah salah satu universitas negeri terkemuka di Kuala Lumpur, Malaysia. Universitas ini berada di peringkat #60 dalam QS World University Rankings 2025.
Dr. Tengku Adeline Adura Binti Tengku Hamzah pada kesempatan itu menyampaikan kuliah umum terkait peningkatan kualitas riset dan publikasi ilmiah pada bidang geografi. Dalam pembahasannya disampaikan beberapa hal positif lainnya, diantaranya program pertukaran mahasiswa, colaborasi riset, pengabdian, dan publikasi.
Antusiasme para dosen dan mahasiswa pendidikan geografi yang hadir terlihat saat sesi tanya jawab yang berlangsung di ruang teleconference FKIP USK. Berbagai pertanyaan terkait pertukaran mahasiswa dan kolaborasi riset menjadi poin yang banyak ditanyakan, awal tahun 2025 dosen dan mahasiswa geografi UM sekitar 50 orang akan melakukan kolaborasi dengan jurusan Pendidikan Geografi selama 5 hari di USK.
Tanggapan positif juga turut diungkapkan oleh Dekan FKIP dan Ketua Departemen Pendidikan Geografi untuk terus menjalin hubungan kerja sama dan berniat melakukan lawatan serupa ke Universiti Malaya Malaysia di kesempatan berikutnya dalam waktu yang masih direncanakan.
Agenda penandatanganan kesepakatan kerjasama ini diakhiri dengan penyerahan cendramata khas Aceh yang merupakan produk hasil karya mahasiswa USK yang sudah mendapat hak paten berupa tas dan parfum.
Agenda tersebut juga merupakan upaya branding untuk mengenalkan produk karya mahasiswa USK dalam skala manca negara.