BNPT, Undang Tuan Guru Batak Menjadi Narasumber Pemberantasan Terorisme

REDAKSI MEDAN

- Redaksi

Selasa, 25 Maret 2025 - 15:07 WIB

5018 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Medan — Korupsi pada tingkat tertentu sama bahayanya bahkan bisa lebih berbahaya dibanding terorisme. Kalau teroris merusak satu titik, sementara budaya korupsi atau korupsi pada skala besar yang terstruktur akan menghancurkan segala tatanan kehidupan berbangsa.

Demikian ungkap Tuan Guru Batak (TGB) pada dialog kebangsaan di kampus USU, Senin sore, 24 Maret 2025

Kegiatan dialog kebangsaan ini diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Komisi XIII DPR RI membangun kerangka persatuan melalui Dialog Kebangsaan di Digital Learning Center Building Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tuan Guru Batak lebih lanjut menegaskan jika negara ingin damai dan terlindung dari terorisme, maka bukan hanya penguatan aparat keamanan, tapi penting menegakkan prinsip keadilan sosial terkhusus penegakan hukum pemberantasan korupsi.

“Selain penegakan pilar ideologi bangsa, pemahaman agama yang moderat dan benar, keadilan dan pemerataan kesejahteraan, maka kejahatan korupsi menjadi syarat utama melenyapkan terorisme.” Tegas Tuan Guru Batak

Kegiatan itu bertema “Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Memperkuat Persaudaraan Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa” menghadirkan keynote speaker Wakil Ketua Komisi DPR RI Sugiat Santoso, S.E., M.S.P., dan dihadiri Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., dan Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si.

Dialog Kebangsaan ini dihadiri hampir 300 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyrakat, ormas, partai politik, mahasiswa.

TGB juga mengutip penelitian Daniel Meierrieks dan Daniel Auer, diterbitkan di American Political Science Review, yang dipublikasikan oleh Cambridge University Press pada Oktober 2024 lalu. Menurut Daniel, korupsi politik memiliki dampak fatal terhadap aktivitas terorisme, berdasarkan surveinya di 175 negara antara tahun 1970 hingga 2018.

Mereka menemukan, bahwa tingkat korupsi yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan terorisme. Artinya, tingkat korupsi yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan aktivitas teroris. Dan sebaliknya, semakin tidak korup suatu negara, indeks terorismenya semakin rendah.

Hadir juga dalam kegiatan ini, Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., dan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara.

Lebih lanjut, Sugiat menguraikan bahwa target kegiatan dialog kebangsaan ini, pertama untuk mengapresiasi kinerja BNPT dibawah komanda Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono. Selama kepimpinan Eddy Hartono, BNPT mampu zero terrorist attack.

“Kita sudah lama tidak mendengar ada teror dibawah Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono. Alhamdulillah kita komisi XIII akan selalu suporter seluruh program BNPT, baik anggaran dan regulasi,” katanya.

Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., mengatakan kegiatan ini sangat penting menguatkan wawasan kebangsaan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan demikian, kedepan ia berharap Indonesia bisa menjadi bangsa hebat, maju, dan diseganai bangsa-bangsa di dunia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Dialog atau diskusi kebangsaan seperti ini sangat bagus untuk menyatukan persepsi bagaimana kita kedepan akan menjadi bangsa yang hebat dan maju,” ujar Sudaryanto.

Sementara itu, Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S. Sos., M.Si., berterima kasih atas kepercayaan BNPT dan Komisi XIII DPR RI menjadikan USU sebagai tempat kegiatan.

Hal ini membuktikan bahwa Sumut sebagai miniatur Indonesia bisa menjadi tempat kehidupan yang damai, aman, tentrram di tengah perbedaan yang ada. “Kebangsaan itu harus dipupuk, dirawat, dibesarkan, dan kalau berbuah dibagikan tentu akan dinikmati seluruh masyarakat. Maka dialog kebangsaan perlu dilakukan terus menerus, dan tidak boleh berhenti di satu titik,” terang Muryanto.

Ia mencontohkan bagaimana perjuangan para pendahulu bangsa di PPKI dan BPUPKI saat harus berdabat dan berdialog keras untuk menetapkan konstitusi Indonesia.

Namun berbagai perbedaan akhirnya berhasil membuahkan hasil berupa dasar negara Pancasila yang terbukti mampu menjadikan berbagai perbedaan di Indonesia menjadi satu kesatuan NKRI. (hasan)

Berita Terkait

Kalapas Narkotika Samarinda Gelar Panen Raya Bersama Jajaran Kanwil Ditjenpas Kaltim
Kalapas Narkotika Samarinda Tinjau Langsung Sarana Asimilasi untuk Dukung Ketahanan Pangan
Bicara RUU TNI, UAS : Kita Ikut Keputusan Perwakilan Rakyat
Praktisi Hukum Kota Medan Andika Johanes Manurung,SH,MH Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan Wartawan Leo Sembiring
AMPES Kritik keras kegiatan BIMTEK ke Medan
Lapor Pak Bobby Nasution : Warga Medan Dikeroyok dan Dirampok Preman Saat Belanja Sparepat Hp di Skip Petisah, Kepala Bocor Mengeluarkan Darah, Hp dan Uang Dicuri
Hangatnya Silaturahmi Lebaran di Lapas Narkotika Samarinda, Penutup Penuh Haru dan Kebersamaan
Wujud Keseriusan Lapas Tebing Tinggi, Petugas Berikan Pelayanan Prima Kunjungan Hari Ketiga Idul Fitri 1446 H

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 22:30 WIB

Kalapas Narkotika Samarinda Gelar Panen Raya Bersama Jajaran Kanwil Ditjenpas Kaltim

Rabu, 23 April 2025 - 23:43 WIB

Kalapas Narkotika Samarinda Tinjau Langsung Sarana Asimilasi untuk Dukung Ketahanan Pangan

Minggu, 20 April 2025 - 02:28 WIB

Praktisi Hukum Kota Medan Andika Johanes Manurung,SH,MH Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan Wartawan Leo Sembiring

Minggu, 13 April 2025 - 08:17 WIB

AMPES Kritik keras kegiatan BIMTEK ke Medan

Minggu, 13 April 2025 - 05:41 WIB

Lapor Pak Bobby Nasution : Warga Medan Dikeroyok dan Dirampok Preman Saat Belanja Sparepat Hp di Skip Petisah, Kepala Bocor Mengeluarkan Darah, Hp dan Uang Dicuri

Kamis, 3 April 2025 - 23:54 WIB

Hangatnya Silaturahmi Lebaran di Lapas Narkotika Samarinda, Penutup Penuh Haru dan Kebersamaan

Kamis, 3 April 2025 - 14:35 WIB

Wujud Keseriusan Lapas Tebing Tinggi, Petugas Berikan Pelayanan Prima Kunjungan Hari Ketiga Idul Fitri 1446 H

Kamis, 3 April 2025 - 10:37 WIB

Kunjungan Lebaran Hari ke-3 di Lapas Perempuan Medan: Momen Kebersamaan dan Keberkahan

Berita Terbaru